Kitab Suci Perjanjian Baru

Posted by Unang76 on Thursday, January 26, 2012

ARTI ALKITAB PERJANJIAN BARU

Kitab Perjanjian Baru (PB), adalah bagian dari Alkitab Kristen yang ditulis setelah kelahiran Yesus Kristus. Kata "Perjanjian Baru" merupakan terjemahan dari bahasa Latin, Novum Testamentum, yang merupakan terjemahan Yunani: ΗΚαινη Διαθηκη, I Keni Diathiki. Umat Kristen awal berpendapat bahwa kitab ini merupakan penggenapan isi nubuat yang ada di Alkitab yang sudah ada dan kemudian diberi nama Perjanjian Lama. Perjanjian Baru kadang-kadang disebut sebagai Kitab Yunani Kristen karena ditulis dalam bahasa Yunani oleh para pengikut Yesus yang belakangan dikenal sebagai Kristen.
1. Mengenal Kitab Perjanjian Baru
Perjanjian Baru terdiri dari dua puluh tujuh kitab yang semuanya ditulis dalam bahasa Yunani antara tahun 50 M hingga 140 M. Perjanjian Baru meliputi Injil, Kisah Para Rasul, Epistula atau Surat-surat dan Kitab Wahyu. Tema inti Perjanjian Baru adalah Yesus Kristus; pribadi-Nya, pesan-Nya, sengsara-Nya, wafat serta kebangkitan-Nya, identitas-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan dan hubungan-Nya dengan kita sebagai Tuhan dan saudara.
Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani karena pada waktu itu bahasa Yunani merupakan bahasa percakapan yang paling umum dipergunakan di wilayah Laut Tengah. Dan Perjanjian Baru di tulis oleh orang yang dekat dan mengenal siapa Yesus, dari perjuangan, hidup dan penderitaan-Nya.
Kita dapat membaca Injil Markus 1:9-11, ketika Yesus dibaptis di sungan Yordan, oleh Yohanes Pembaptis.
“Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
Kisah dalam kutipan Injil Markus di atas bukan merupakan sebuah laporang, tetapi merupakan suatu kisah yang mempunyai arti yang sangat mendalam bagi penulisnya. Kisah ini mau mengungkapkan iman umat perdana dan iman pengaran Injil (Markus). Iman umat perdana inilah yang kemudian ditulis oleh para pangarang Injil, dan yang oleh Gereja diterima sebagai Kitab Suci Perjanjian Baru.
Kitab Suci Perjanjian Baru sebenarnya menunjuk kepada seluruh isi yang bersifat menyeluruh pada sebuah Kitab. Perjanjian itu disebut “Baru”, karena memang berisi perjanjian yang memperbaharui (Luk 22:20) “Demikian juga cawan minuman itu, sesudahnya makan, kata-Nya, "Cawan minuman ini adalah perjanjian baharu di dalam darah-Ku, yang ditumpahkan karena kamu.” Yang oleh Allah dikaitkan dengan umat manusia melalui Yesus Kristus. Artinya perjanjian itu bersifat kekal, sebab hubungan Allah dan manusia di dalam Yesus Kristus tidak pernah akan terputus. Perjanjian Baru melanjutkan dan sekaligus menyempurnakan perjanjian lama yang diikat oleh Allah dengan umat Israel.

2. Bagian-bagian Kitab Perjanjian Baru.
Dalam Perjanjian Baru ada 27 tulisan atau Kitab. Semua tulisan itu masing-masing dengan caranya sendiri, berbicara tentang Yesus Kristus, karya-Nya, sabda-Nya, tuntutannya dan hidup-Nya. Meskipun Perjanjian Baru berpusat pada Yesus Kristus, namun di dalamnya juga tercantum beberapa hal mengenai mereka (jemaat perdana) yang percaya kepada Yesus Kristus. Secara umum, Kitab Suci Perjanjian Baru berntuknya bersifat kisah (perjalanan dan mukjijat), perumpamaan, ajaran, surat dan nubuat (Wahyu Yohanes).
Secara tematik kitab ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: Injil, Kisah Para rasul, Epistula (surat-surat Paulus, surat-surat Apostolik) dan Kitab Wahyu.
a. Injil
Injil merupakan turunan kata Arab yang artinya Kabar Gembira. Dalam bahasa Yunani 'euaggelion'; dalam bahasa Latin 'evangelium'. Ada empat Injil. Masing-masing Injil menceritakan kisah hidup, ajaran-ajaran, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus:
• Matius - Menceritakan kisah Yesus dari segi sebagai Mesias, Raja orang Israel. Injil ini penuh dengan penggenapan nubuat-nubuat Perjanjian Lama.
• Markus - Menceritakan kisah Yesus dari segi sebagai Hamba.
• Lukas - Mempresentasikan Yesus sebagai Anak Manusia yang datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang terhilang.
• Yohanes - Mempresentasikan Yesus sebagai Firman Allah yang menjelma menjadi manusia, Kristus, yang berarti, Yang Diurapi.

Ketiga Injil pertama: Matius, Markus dan Lukas disebut Injil Sinoptik. Sinoptik berasal dari kata Yunani yang artinya 'satu pandangan', sebab ketiga Injil tersebut mirip dalam struktur maupun isinya. Injil Yohanes, meskipun tidak bertentangan dengan Injil Sinoptik, berbeda dalam struktur dan mencakup beberapa kisah dan perkataan-perkataan Yesus yang tidak ditemukan dalam Injil Sinoptik.

b. Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul - Catatan sejarah dari kenaikan Yesus hingga perjalanan-perjalanan misi Paulus, sejarah gereja mula-mula.
Kisah Para Rasul ditulis oleh St. Lukas sekitar tahun 70 M hingga 75 M. Kitab ini berisi catatan tentang iman, pertumbuhannya dan cara hidup Gereja Perdana. Kisah Kenaikan Yesus ke surga, turunnya Roh Kudus atas Gereja pada hari Pentakosta, kemartiran St. Stefanus dan bertobatnya St. Paulus, semuanya dapat ditemukan dalam kitab ini.

c. Epistula
Epistula atau Surat-surat merupakan bagian terbesar dari Perjanjian Baru. Epistula dibagi dalam dua kelompok: Surat-surat Paulus dan Surat-surat Apostolik lainnya. Semua surat mengikuti format penulisan surat pada masa itu. Setiap surat biasanya diawali dengan salam dan identitas pengirim serta penerima surat. Selanjutnya adalah doa, biasanya dalam bentuk ucapan syukur. Isi surat adalah penjelasan terperinci tentang ajaran-ajaran Kristiani, biasanya menanggapi keadaan penerima surat. Bagian berikutnya dapat berupa pembicaraan tentang rencana perjalanan misi penulis surat dan diakhiri dengan nasehat-nasehat praktis dan salam perpisahan.
Surat-surat Paulus ditulis oleh St. Paulus atau salah seorang muridnya; tak lama sesudah wafat dan kebangkitan Yesus, yaitu antara tahun 54 M hingga 80 M. Surat-surat tersebut menggambarkan perkembangan awal ajaran dan praktek Kristiani.
• Roma - Penelaahan yang sistematis atas pembenaran, pengudusan, dan pemuliaan. Menelaah rencana Allah atas orang Yahudi maupun non-Yahudi.
• 1 Korintus - Surat ini menyoroti perpecahan dalam jemaat dan teguran atas pelanggaran susila, masalah mencari keadilan kepada orang-orang yang tidak beriman, dan kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam Perjamuan Kudus. Juga menyinggung tentang penyembahan berhala, pernikahan, dan kebangkitan.
• 2 Korintus - Pembelaan Paulus atas kerasulannya.
• Galatia - Paulus membuktikan kesalahan dari legalisme (menganggap Hukum Taurat sebagai mutlak dalam memperoleh keselamatan) dan menelaah mengenai tempat yang layak bagi anugrah di dalam kehidupan orang-orang Kristen.
• Efesus - Posisi orang percaya di dalam Kristus dan informasi mengenai peperangan rohani.
• Filipi - Paulus membicarakan tentang pemenjaraannya, kasihnya kepada jemaat di Filipi. Ia mendesak mereka ke arah kesalehan dan memperingatkan mereka akan bahaya legalisme.
• Kolose - Paulus memfokuskan pada keutamaan Yesus dalam penciptaan, penebusan, dan kekudusanNya.
• 1 Tesalonika - Pelayanan Paulus kepada jemaat Tesalonika. Pengajaran mengenai kesucian dan menyinggung tentang kembalinya Kristus untuk yang kedua kalinya.
• 2 Tesalonika - Koreksi-koreksi atas pendapat yang salah mengenai Hari Tuhan.
• 1 Timotius - Instruksi-instruksi kepada Timotius mengenai kepemimpinan yang benar dan cara-cara menghadapi ajaran sesat, peranan wanita dalam gereja, doa, dan syarat-syarat bagi penilik jemaat dan diaken.
• 2 Timotius - Sepucuk surat untuk menguatkan Timotius.
• Titus - Paulus meninggalkan Titus di Kreta guna menggembalakan gereja-gereja di sana. Syarat-syarat menjadi penatua gereja dan penilik jemaat.
• Filemon - Sepucuk surat kepada seorang tuan mengenai budaknya yang melarikan diri. Permohonan Paulus kepada Filemon supaya mengampuni Onesimus, budaknya.
Surat-surat Apostolik dimaksudkan untuk ditujukan, bukan kepada suatu komunitas atau individu tertentu, tetapi kepada pembaca yang lebih universal. Surat-surat Apostolok ditulis oleh beberapa penulis antara tahun 65 M hingga 95 M.
• Ibrani - Sepucuk surat kepada jemaat Kristen Yahudi yang sedang di ambang kembali memeluk Yudaisme. Surat ini menunjukkan keunggulan Kristus dibandingkan dengan sistem Perjanjian Lama. Menyinggung juga tentang keimaman Melkisedek. Penulis tidak diketahui. Beberapa pakar menilai dari gaya tulisannya bahwa penulisnya adalah Paulus, namun karena kurangnya bukti selain gaya penulisan, maka pakar lain memilih untuk tidak berpendapat.
• Yakobus - Ajaran tentang hubungan antara iman dan perbuatan.
• 1 Petrus - Surat ini untuk menguatkan penerima suratnya dalam penderitaan mereka dan agar mereka tetap rendah hati.
• 2 Petrus - Membicarakan mengenai batin tiap pribadi, peringatan mengenai ajaran palsu, dan menyinggung mengenai Hari Tuhan.
• 1 Yohanes - Surat yang memperingatkan jemaat terhadap ajaran-ajaran sesat pada permulaan sejarah Gereja.
• 2 Yohanes - Puji-pujian untuk mereka yang berjalan di dalam Kristus dan sebuah peringatan untuk tetap berjalan di dalam kasih Allah.
• 3 Yohanes - Yohanes berterimakasih kepada Gayus atas kebaikannya terhadap jemaat Allah dan menegur Diotrefes.
• Yudas - Mengekspos guru-guru palsu dan menggunakan ibarat-ibarat dalam Perjanjian Lama dalam melukiskan penghakiman atas mereka. Nasihat-nasihat untuk meneguhkan iman.

d. Wahyu
Kitab terakhir dalam Perjanjian Baru, yaitu Kitab Wahyu, ditulis sekitar sesudah tahun 90 M. Dengan banyak bahasa simbolik, Kitab Wahyu menyajikan kisah pertarungan antara Gereja dengan kekuatan-kekuatan jahat yang berakhir dengan kemenangan Yesus. Meskipun Kitab Wahyu menuliskan peringatan-peringatan yang mengerikan akan apa yang terjadi di masa mendatang, Kitab Wahyu pada pokoknya merupakan pesan pengharapan bagi Gereja. Kitab Wahyu merupakan Kitab eskatologi yang dikirimkan kepada jemaat-jemaat yang mengalami penganiayaan oleh pemerintah Roma dan anjuran agar mereka tetap setia di dalam iman mereka

3. Proses Penyusunan Kitab Suci Perjanjian Baru
Seperti Kitab-kitab Perjanjian Lama, Kitab-kitab Perjanjian Baru juga tidak ditulis oleh satu orang, tetapi adalah hasil karya setidaknya delapan orang. Kitab Perjanjian Baru terdiri dari 4 kitab Injil, 14 surat Rasul Paulus, 2 surat Rasul Petrus, 1 surat Rasul Yakobus, 1 surat Rasul Yudas, 3 surat Rasul Yohanes dan Wahyu Rasul Yohanes dan Kisah Para Rasul yang ditulis oleh Santo Lukas, yang juga menulis Kitab Injil yang ketiga. Sejak kitab Injil yang pertama yaitu Injil Matius sampai kitab Wahyu Yohanes, ada kira-kira memakan waktu 50 tahun. Tuhan Yesus sendiri, sejauh yang kita ketahui, tidak pernah menuliskan satu barispun dari kitab Perjanjian Baru. Dia tidak pernah memerintahkan para Rasul untuk menuliskan apapun yang diajarkan oleh-Nya. Melainkan Dia berkata: "Maka pergilah dan ajarlah segala bangsa" (Matius 28:19-20), "Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku" (Lukas 10:16).
Apa yang Yesus perintahkan kepada mereka persis sama seperti apa yang Yesus sendiri lakukan: menyampaikan Firman Allah kepada orang-orang melalui kata-kata, meyakinkan, mengajar, dan menpertobatkan mereka dengan bertemu muka. Jadi bukan melalui sebuah buku yang mungkin bisa rusak dan hilang, dan disalah tafsirkan dan diubah-ubah isinya, melainkan melalui cara yang lebih aman dan alami dalam menyampaikan firman yaitu dari mulut ke mulut. Demikianlah para Rasul mengajar generasi seterusnya untuk melakukan hal yang serupa setelah mereka meninggal. Oleh karena itu melalui Tradisi seperti inilah Firman Allah disampaikan kepada generasi-generasi umat Kristen sebagaimana pertama kali diterima oleh para Rasul.
Ketika Yesus masih hidup, tidak seorangpun di antara murid-murid-Nya yang mencatat apa yang Yesus lakukan dan perbuat. Bahkah sesudah kebangkitan, pada murid yang memperoleh semangat dan keyakinan akan Yesus Kristus baru mulai bercerita dan mewartakan Yesus Kristus sebagai kegenapan Injil Allah, sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Semua itu dilakukan secara lisan. Pertama-tama dilakukan mereka mewartakan wafat dan kebangkitan Kristus, kemudian juga mewartakan ajaran, karya dan mukjijat Yesus, secara lisan. Baru sesudah para saksi mata mulai meninggal dan umat yang percaya kepada Yesus semakin banyak, muncullah kebutuhan akan tulisan baik mengenai hidup Yesus dan karya-Nya, sabda-Nya maupun akhir hidup-Nya. Maka mulailah ditulis cerita-cerita tentang kehidupan Yesus, dan untuk berkomunikasi dengan jemaat yang jauh, mereka mulai menggunakan surat yang berisi wejangan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam suatu jemaat dan meneguhkan imat jemaat itu karena pada rasul tidak dapat datang. Jadi anda bisa melihat kesimpulan penting disini: Gereja dan iman Katolik sudah ada sebelum Alkitab dijadikan. Beribu-ribu orang bertobat menjadi Kristen melalui khotbah para Rasul dan missionaris di berbagai wilayah, dan mereka percaya kepada kebenaran Ilahi seperti kita percaya sekarang, dan bahkan menjadi orang-orang kudus tanpa pernah melihat ataupun membaca satu kalimat pun dari kitab Perjanjian Baru. Ini karena alasan yang sederhana yaitu bahwa pada waktu itu Alkitab seperti yang kita kenal, belum ada. Jadi, bagaimanakah mereka menjadi Kristen tanpa pernah melihat Alkitab? Yaitu dengan cara yang sama orang non-Kristen menjadi Kristen pada masa kini, yaitu dengan mendengar Firman Allah dari mulut para misionaris.
Melalui bimbingan Roh Kudus, mereka menuliskan kisah tentang Yesus berdasarkan cerita-cerita dari para saksi mata, para pengikut-Nya yang sudah berkembang luas di tengah umat dan sudah diwarnai oleh rasa kagum, rasa cinta dan iman akan Yesus Kristus (Luk 1:1-4). Tulisan-tulisan dalam Perjanjian Baru bukanlah buku laporan atau sejarah, tetapi sebagai buku iman dan cinta umat perdana akan Yesus Kristus. Tulisan-tulisan dalam Perjanjian Baru dipengaruhi oleh kemampuan, iman dan maksud serta tujuan penulis dan situasi jemaat pada saat itu, sehingga tidak perlu heran jika dalam tulisan-tulisan Perjanjian Baru terdapat perbedaan.
Untuk mengetahui proses terjadinya tulisan-tulisan mengenai Yesus Kristus, kita akan mulai dari periode hidup Yesus sampai pembentukan kanon Perjanjian Baru.

 Antara tahun 7/6 sebelum Masehi (SM) – 30 sesudah Masehi (M)
Kelahiran Yesus pada waktu kekaisaran Roma dipimpin oleh Agustus dan di Palestina oleh Herodes Agung, sekitar tahun 7/6 SM. Tahun 27/28 M Yesus dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis. Yang kemudian menjadi awal tampilnya Yesus di depan umum, hidup dan karya-Nya sampai dengan kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari alam maut. Yang pada akhirnya menjadi keyakinan baru dan sumber kekuatan bagi para murid. Kekuatan itu dating dari Allah dan dialami sebagai kuasa Roh. Roh itu yang mendorong para murid untuk memberikan kesaksian iman tentang Yesus Kristus yang menderita sengsara, wafat dan bangkit dari alam maut.

 Antara tahun 40 – 120 Masehi: penyusunan dan Penulisan Kitab Suci Perjanjian Baru.
Karangan tertua dari Kitab Suci Perjanjian Baru adalah 1 Tesalonika (ditulis sekitar tahun 40) sedangkan yang paling akhir adalah 2 Petrus (tahun 120).
Pada mulanya para murid mewartakan tentang Yesus secara lisan. Inti pewartaan pada mulanya adalan wafat dan kebangkitan Yesus, kemudian pewartaan berkembang dengan pewartaan hidup Yesus, karya dan sabda-Nya, perjalanan hidup-Nya yang diwartakan dalam terang kebangkitan, karena kebangkitan Kristus merupakan dasar dari iman kepada Yesus Kristus.
Jemaat yang berkembang menjadi komunitas-komunitas perlu dibina dan terus dikembangkan. Sementara para saksi mata jumlahnya terbatas, maka mulailah ditulis pokok-pokok iman yang penting, seperti kisah kebangkitan, sengsara, sabda dan karya Yesus dengan maksud untuk membina perkembangan iman komunitas atau jemaat. Hal ini terus berkembang dengan munculnya banyak tulisan dan karangan yang berupa fragmen-fragmen, yang menceritakan kehidupan Yesus.
Yang pada akhirnya disusunlah Injil-injil dan kisah para rasul. Tulisan-tulisan itu disusun berdasarkan atas tradisi baik lisan maupun tulisan yang disesuaikan dengan maksud dan tujuan penulis serta setuasi jemaat pada waktu itu.

 Antara tahun 120 – 400 Masehi: pembentukan Kanon (Daftar resmi Kitab Suci Perjanjian Baru)
Pada awal abad kedua sampai akhir abad kedua muncul begitu banyak tulisan-tulisan tentang Yesus, yang bisa membingungkan umat beriman, mana yang menyalurkan trasidi sejati mana yang palsu, sehingga umat mulai mencari kepastian mana Kitab-kitab yang membina iman sejati.
Setelah melalui proses penyusunan daftar Kitab-kitab yang bisa diterima sebagai Kitab Suci dan ditolak, sampai pada akhirnya sekitar tahun 300 M secara umum sudah diterima sebagai Kitab Suci, 4 Injil, 13 Surat-surat Paulus, Kisah Para Rasul, 1 Petrus, 1 Yohanes dan Wahyu. Baru pada tahun 400 perbedaan pendapat dalah hal jumlah Kitab Suci hampir hilang seluruhnya, sampai tersusun daftar Kitab Suci Perjanjian Baru dengan jumlah 27 Kitab seperti yang kita kenal sekarang.
4. Gereja Katolik menetapkan Kitab Perjanjian Baru.
Ke-dua puluh tujuh kitab diterima sebagai Kitab Suci Perjanjian Baru baik oleh umat Kristen Katolik maupun Kristen lain. Pertanyaannya adalah: Siapa yang memutuskan kanonisasi Perjanjian Baru sebagai kitab-kitab yang berasal dari inspirasi Allah? Kita tahu bahwa Alkitab tidak jatuh dari langit, jadi darimana kita tahu bahwa kita bisa percaya kepada setiap kita-kitab tersebut?
Pada tahun 382 Masehi, didahului oleh Konsili Roma, Paus Damasus menulis dekrit yang menulis daftar kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang terdiri dari 73 kitab.
Konsili Hippo di Afrika Utara pada tahun 393 menetapkan ke 73 kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Konsili Kartago di Afrika Utara pada tahun 397 menetapkan kanon yang sama untuk Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Catatan: Ini adalah konsili yang dianggap oleh banyak pihak non-Katolik sebagai yang menentukan bagi kanonisasi kitab-kitab dalam Perjanjian Baru.
Paus Santo Innocentius I (401-417) pada tahun 405 Masehi menyetujui kanonisasi ke 73 kitab-kitab dalam Alkitab dan menutup kanonisasi Alkitab.
Jadi kanonisasi Alkitab telah ditetapkan di abad ke empat oleh konsili-konsili Gereja Katolik dan para Paus pada masa itu. Melihat sejarah, Gereja Katolik menggunakan wibawa dan kuasanya untuk menentukan kitab-kitab yang mana yang termasuk dalam Alkitab dan memastikan bahwa segala yang tertulis dalam Alkitab adalah hasil inspirasi Allah.


Membaca dan Mendalami Sabda Tuhan yang terdapat dalam Kitab Suci

Kita semua menyadari, bahwa Alkitab merupakan tulisan suci, indah dan menyentuh sanubari. Lewat Kitab Suci kita mengenal suara Tuhan. Menurut Konstitusi Dogmatik tentang Wahyu Ilahi, Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru ditulis di bawah bimbingan Roh Kudus, Allah adalah pengarang yang benar dan “harus diakui bahwa Alkitab mengajarkan dengan teguh dan setia serta tanpa kekeliruan kebenaran, yang oleh Allah dikehendaki supaya dicantumkan dalam Kitab Suci demi keselamatan kita” (DV art. 11). Untuk itu Kitab Suci menjadi norma bagi iman dan ajaran Kristiani, serta sebagai sabda Allah yang merupakan sumber yang kaya bagi doa pribadi.
Ada beberapa alas an mengapa kita perlu membaca dan mendalami sabda Tuhan yang terdapat dalam Kitab Suci.
Pertama, Iman kita akan tumbuh dan berkembang dengan membaca Kitab Suci. “Segala Tulisan yang diilhamkan oleh Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan mendidi orang dalam kebenaran (2 Tim 3:16-17).
Kedua, Kita tidak akan mengenal Kristus kalau kita tidak membaca Kitab Suci.
Ketiga, Kitab Suci adalah buku Gereja, buku Iman Gereja, Kitab Suci adalah sabda Allah dalam bahasa manusia, Gereja menerimanya sebagai yang suci dan ilahi karena di dalamnya mengandung sabda Allah. Dari sabda itu, Kitab Suci bersama Tradisi menjadi tolak ukur tertinggi bagaimana kita mengenal Iman Gereja. Kita tahu, bahwa dapat dikatakan, Kitab Suci adalah sabda Allah yang belum “tampak”. Sabda Allah yang belum “tampak” ini dapat menjadi firman yang hidup dan terbuka, apa bila dibaca dan dibacakan serta didengar dengan iman yang dari dalam diri kita. Maka apabila Kitab Suci dibaca dengan iman kepercayaan, Allah hadir dan bersabda. Dalam arti demikian maka jika orang membaca Kitab Suci dengan penuh iman maka orang itu menghadirkan Allah dan Yesus Kristus dalam hidupnya. Sabda Allah itulah yang paling berwibawa dan secara actual menjadi ukuran serta penghayatan iman bagi seluruh umat, sabda Allah dalam Kitab Suci akan dihidupkan kembali oleh iman yang sejati, menjadi firman yang hidup dan berdaya guna, karena dapat mengubah hidup manusia. Sabda Allah itu akan berbicara tentang kasih dan karya Allah yang sudah terangkum di dalamnya, untuk orang yang dengan imannya berusaha mengenal dan mendengarkannya, orang yang menyerap sabda Allah itu sekaligus menyerap kasih Allah. Untuk itu dibutuhkan iman dan keterbukaan terhadap sabda Allah.
More aboutKitab Suci Perjanjian Baru

Kitab Suci Perjanjian Lama

Posted by Unang76 on Thursday, January 5, 2012

KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA

Istilah Alkitab berasal dari kata "Al-Kitab" (bahasa Arab: الكتاب) berarti "buku" atau "kitab". Di negeri-negeri berbahasa Arab sendiri Alkitab disebut sebagai "Al-Kitab Al-Muqaddas" (bahasa Arab: الكتاب المقدس).

Dalam bahasa Indonesia, Alkitab kadang disebut dengan istilah Bibel.Filo (20 SM – 50 M) dan Yosefus menyebut Perjanjian Lama sebagai bibloi hiërai. Hieronimus, seorang Bapak Gereja yang disuruh oleh Paus Damasus untuk merevisi Alkitab Latin, berkali-kali menyebut Alkitab dengan nama Biblia yang merupakan kata dari bahasa Latin yang berarti "buku". Alkitab dalam bahasa Inggris menyebut kitab suci sebagai the Bible, dan dalam bahasa Jerman sebagai die Bibel.

Dalam Gereja Katolik, Alkitab terdiri dari atas Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Disebut “perjanjian”, karena memang berisi perjanjian antara Allah dan manusia. Perjanjian Lama : perjanjian antara Allah dan umat Israel, sedangkan Perjanjian Baru: perjanjian antara Allah dan umat manusia melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus. Kata “perjanjian” dipakai untuk menunjukkan jalinan istimewa antara Allah dan manusia.
A. KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA

1. Mengenal Kitab Suci Perjanajian Lama
Kitab Suci Perjanjian Lama yang kita kenal sekarang, pada mulanya disarikan dari kumpulan cerita tentang bangsa Israel dalam hubungannya dengan sejarah keselamatan. Salah satunya tentang kisah penciptaan manusia. Pada zaman dahulu setiap bangsa mempunyai cerita-cerita lisan yang diteruskan turun-temurun. Cerita yang diwariskan mau mengajarkan tentang keyakinan mereka bahwa manusia, pria dan wanita, diciptakan Tuhan yang berbeda secara jasmani dan rohani, ciptaan Tuhan yang Indah. Keyakinan dan kepercayaan bahwa manusia berasal dari Tuhan menjadi keyakinan yang teguh dari suku-suku bangsa. Mereka meyakini ajaran yang terkandung dalam cerita itu merupakan firman Allah yang harus dipercaya dan diwariskan turun-temurun.
Cerita yang awalnya hanya berupa cerita lisan dan diceritakan turun-temurun, akhirnya dituliskan dengan begitu rupa menjadi sesuatru yang indah dan menjadi kekayaan iman. Kisah penciptaan dapat kita baca dalam Kejadian 2:7-9;18:21-23.
Sebagian besar Perjanjian Lama merupakan kisah hidup bangsa Israel yang diselamatkan oleh Allah, pengalaman akan Allah yang menyelamatkan ini diceritakan turun-temurun kepada anak cucu. Ajaran yang terkandung dalam cerita-cerita tersebut diyakini oleh bangsa Israel sebagai firman yang bersalah dari Allah. Dan sejalan dengan pikiran bangsa Israel, ajaran yang berkembang dalam cerita itu harus dimengerti sebagai firman Allah. Semua terjadi berkal ilham dan bimbingan Roh Kukdus. Bukan berarti bahwa firman itu berasal dari Allah. Tetapi firman Allah yang terjadi lewal pengalaman dan penemuan bangsa Israel dalam pergulatan hidup lewat ilmah dan bimbingan Roh Kudus. Akhirnya, dengan proses yang panjang, cerita-cerita yang berkembang dalam perjalanan hidup bangsa Israel ditulis oleh pengarang Kitab Suci atas dasar ilham Roh Kudus. Lalu dikumpulkan dan disusun menjadi sebuah buku utuh seperti yang kita miliki sekarang.
Isi Perjanjian Lama memuat kisah mulai dari penciptaan sampai dengan perjuangan bangsa Israel melawan penindasan agama oleh Antiokhus IV Ephipanes yang berakhir dengan kemenangan bangsa Israel. (Kitab Makabe)
Istilah “Perjanjian Lama” kita kenal berasal dari Santo Paulus. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, ia mengatakan “ Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung ini masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. (2Kos 3:14)
Perjanjian Lama menjadi jembatan untuk menyiapkan kedatangan Kristus, mempersapkan warta Kerajaan Allah yang dinyatakan dalam nubuat-nubuat para nabi. Kitab Perjanjian Lama merupakan gambaran kehidupan umat manusia, mengungkapkan kepada semua orang pengertian tentang Allah dan manusia serta cara-cara Allah yang adil dan rahim bergaul dengan manusia, dan bagaimana Allah menyelamatkan manusia, mengungkapkan kesadarah hidup akan Allah, yang mencantumkan ajaran-ajaran yang luhur tentang Allah dan kebijaksanaan Allah yang menyelamatkan, juga doa-doa yang menakjubkan.
Dengan kata lain Perjanjian Lama adalah untuk memyiapkan kedatangan sang Juru Selamat umat manusia yaitu Yesus Kristus, dengan berbagai nubuat dan lambang. Yang mengajarkan kepada manusia tentang Allah yang adalah pencipta, asal dan tujuan segala ciptaan, mengajarkan pendidikan nilai, dan mengajarkan doa.

2. Bagian-bagian Kitab Perjanjian Lama

Perjanjian Lama menurut Gereja Katolik berjumlah 46, sedangkan menurut Gereja Kristen Protestan berjumah 39, sama dengan jumlah Kitab SUci Yahudi. Dengan kata lain Gereja Protestan hanya amengakui kitab-kitab yang oleh agama Yahudi diakui sebagai Kitab Suci.
Kitab Suci Perjanjian Lama dapat dikelompokkan menjadi empat; 1) Pentateukh atau Taurat, 2) Kitab Sejarah, 3) Kitab Kebijaksanaan dan sesembahan atau pujian, 4) Kitap-kitab Kenabian atau Para Nabi.
Kitab-kitab Perjanjian Lama pada awalnya ditulis dalam bahasa Ibrani (Hebrew) bagi Israel, umat pilihan Allah. Tetapi setelah orang-orang Yahudi terusir dari tanah Palestina dan akhirnya menetap di berbagai tempat, mereka kehilangan bahasa aslinya dan mulai berbicara dalam bahasa Yunani (Greek) yang pada waktu itu merupakan bahasa internasional. Oleh karena itu menjadi penting kiranya untuk menyediakan bagi mereka, terjemahan seluruh Kitab Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani. Pada waktu itu di Alexandria berdiam sejumlah besar orang Yahudi yang berbahasa Yunani. Selama pemerintahan Ptolemius II Philadelphus (285 - 246 SM) proyek penterjemahan dari seluruh Kitab Suci orang Yahudi ke dalam bahasa Yunani dimulai oleh 70 atau 72 ahli-kitab Yahudi - menurut tradisi - 6 orang dipilih mewakili setiap dari 12 suku bangsa Israel. Terjemahan ini diselesaikan sekitar tahun 250 - 125 SM dan disebut Septuagint, yaitu dari kata Latin yang berarti 70 (LXX), sesuai dengan jumlah penterjemah. Dalam Septuahint terdapat 7 Kitab dan dau tambahan Kitab yang ditolek oleh Gereja Kristen Protestan tetapi diakui oleh Gereja Katolik sebagai Kitab, yaitu seperti yang tercantum dalam Septuagint, yaitu: Tobit, Yudit, Kebijaksanaan Salomo, Sirakh, Barukh, 1 Makabe, 2 Makabe, berikut tambahan-tambahan dari kitab Ester dan Daniel. Tujuh kitab berikut dua tambahan kitab yang ditolak tersebut dikenal oleh Gereja Katolik sebagai Deuterokanonika (= second-listed).
Pengelompokan Kitab Suci Perjanjian Lama
No Kitab Sejarah Kitab Kebijaksanaan Kitab Nabi-Nabi
1 Kejadian Ayub Yesaya
2 Keluaran Mazmur Yeremia
3 Imamat Amsal Lagu Ratapan Yeremia
4 Bilangan Pengkhotbah Barukh
5 Ulangan Madah Agung Yehezkiel
6 Yosua Kebijaksanaan Daniel
7 Hakim-hakim Putra sirakh Hosea
8 Ruth Yoel
9 I Samuel Amos
10 II Samuel Obaja
11 I Raja-raja Yunus
12 II Raja-raja Mikha
13 I Tawarikh Nahum
14 II Tawarikh Habakuk
15 Ezra Zefanya
16 Nehemia Hagai
17 I Makabe Zakaria
18 II Makabe Maleakhi
19 Tobit
20 Yudit
21 Ester
3. Proses Penyusunan Kitab Suci Perjanjian Lama
Seluruh Kitab Suci Perjanjian Lama adalah Kitab Iman; Kitab Iman Bangsa Israel. Jadi, bukan riwayat hidup atau sejarah dari seseorang atau bangsa Israel. Tokoh-tokoh dalam Kisah Perjanjian Lama dapat saja tokoh sejarah dan mempunyai latar belakang sejarah, tetapi dalam Kitab Suci Perjanjian Lama terutama dimuat iman dari bangsa terpilih. Perjanjian Lama sesungguhnya mengisahka pra-sejarah, yakni kisah penciptaan sampai dengan menara Babel (lih. Kej 1-11) dan sejarah Israel mulai dari Abraham yang hidup sekitar tahun 2000/1800 SM sampai menjekang Yesus Kristus. Namun, sejarah yang ditulis dalam Perjanjian Lama lebih merupakan sejarah iman. maka untuk mengetahui proses terjadinya Kitab Suci Perjanjian Lama, sebaiknya dimulai dengan awal sejarah Israel yaitu sekitar tahun 1800 SM.
 Antara tahun 1800-1600 S.M: Zaman Bapa-bapa bangsa (Abraham-Ishak-Yakub). Periode awal sejarah bangsa Israel yang dimulai dari panggilan Abraham sampai kisah tentang Yakub (Kej 12-50).
 Antara tahun 1600-1225 S.M: Kisah bangsa Israel mengungsi ke Mesir, perbudakan di Mesir, pembebasan dari Mesir sampai Perjanjian di Sinai.
 Antara tahun 1225-1030 S.M: Perebutan tanah Kanaan dan zaman hakim-hakim. Pada periode ini, bangsa Israel merebut tanah Kanaan yang diyakii sebagai Tanah Terjanji di bawah pimpinan Yosua dan kehidupan bangsa Israel di tanah yang baru di bawah para tokoh yang diberi gelar hakim.
 Antara tahun 1030-930 S.M: Periode Raja-Raja. Bangsa Israel mulai menganut system kerajaan yang diawali dengan Raja Saul. Pada zaman raja Saul, Daud dan Salomo, bagian-bagian Kitab Suci Perjanjian Lama mulai ditulis. Misalnya, kisah penciptaan manusia, manusia jatuh dalam dosa dan akibatnya, bapa-bapa bangsa, kisah para raja, beberapa bagian mazmur, dan hukum-hukum.
 Antara tahun 930-722 S.M: Kerajaan Israel dan Yehuda. Pada periode ini dilanjutkan dengan penulisan Kitab-Kitab Suci Perjanjian Lama yang melengkapi cerita-cerita Kitab Taurat Musa serta beberapa tambahan hukum.
 Antara tahun 722-587 S.M: Kerajaan Yehuda masih berlangsung sesudah Kerajaan Israel jatuh. Pada masa ini beberapa tradisi tertulis tentang kisah bapa-bapa bangsa mulai disatukan. Pewartaan para nabi mulai ditulis dan sebagian diteruskan dalam bentuk lisan. Muncul tulisan tentang sejarah bangsa Israel, beberapa bagian dari Mazmur dan Amsal.
 Antara tahun 586-539 S.M: Zaman pembuangan Babilon. Penulisan kitab sejarah dilanjutkan. Muncul kitab Ratapan, serta para imam yang menuliskan hukum-hukum yang sekarang masuk dalam kitab Imamat.
 Antara tahun 538-200 S.M: Kembalinya bangsa Israel dari pembuangan. Pada masa ini kelima kitab Taurat telah diselesaikan. Juga kitab-kitab sejarah Yosua, Hakim-hakim, I-II Samuel, dan Raja-raja. Kitab-kitab para nabi sudah banyak yang diselesaikan. Dari ratusan nyanyian, akhirnya dipilih 150 mazmur yang kita terima sampai sekarang. Pada masa ini muncul pula beberapa tulisan kebijaksanaan.
 Dua abad terakhir: pada masa ini ditulis kitab-kitab Ester, Daniel, Yudith, Tobit, I-II Makabe, Sirakh, dan Kebijaksanaan Salomo.
 Kanon Kitab Suci: Orang Yahudi menentukan sejumlah kitab sebagai kitab suci. Daftar kitab-kitab yang mereka terima sebagai kitab suci disebut KANON. Kitab-kitab yang terdapat di dalamnya disebut kitab-kitab kanonik. Orang Yahudi hanya menerima Kitab Suci yang aslinya ditulis dalam bahasa Yunani. Jumlah kitab suci yang diterima sebanyak 39 kitab.
 Kitab-kitab itu kemudian diterjemahkan dalam bahasa Yunani dan ditambah dengan beberapa tulisan yang aslinya ditulis dalam bahasa Yunani. Terjemahan itu diberi nama SEPTUAGINTA (LXX). Terjemahan Kitab Suci dalam bahasa Latin disebut dengan Vulgata. Dengan demikian, jumlah Kitab Suci Perjanjian Lama yang diakui Gereja Katolik ada 46 kitab. Kitab suci lengkap yang diakui oleh Gereja Katolik itu disebut Deuterokanonika.
4. Kitab Deuterokanonika
Kitab-kitab Deuterokanonika dalam Alkitab adalah kitab-kitab yang dipandang sebagai bagian yang kanonik dari Perjanjian Lama Kristiani oleh Gereja Katolik Roma dan Kekristenan Timur akan tetapi tidak terdapat dalam Alkitab Ibrani, yang kerap dipandang protokanonik. (yang pertama diterima sebagai Kitab Kanonik)
Kata deuterokanonika berasal dari Bahasa Yunani yang artinya 'termasuk kanon kedua'. Etimologi kata ini membingungkan, namun mengindikasikan keragu-raguan dalam penerimaan kitab-kitab tersebut ke dalam kanon oleh beberapa pihak. Perlu dicermati bahwa istilah tersebut tidak berarti non-kanonik; sekalipun istilah tersebut kadang-kadang digunakan sebagai eufemisme untuk menyebut kitab-kitab Apokrif.
Umat Kristiani Protestan biasanya tidak menggolongkan kitab apapun sebagai kitab "deuterokanonika"; kitab-kitab itu mereka keluarkan dari Alkitab, atau mengelompokkannya dalam bagian tersendiri yang disebut Apokrif. Kemiripan makna antara istilah-istilah yang berbeda ini menimbulkan kebingungan antara deuterokanonika Katolik Roma dan Ortodoks dengan naskah-naskah yang dianggap non-kanonik oleh satu atau kedua kelompok umat Kristiani tersebut.
Istilah Deuterokanonika pertama kali digunakan pada tahun 1566 oleh orang-orang Kristen yang sebelumnya beragama Yahudi dan teolog Katolik Sixtus dari Siena untuk menyebut naskah-naskah Kitab Suci Perjanjian Lama yang kanonisitasnya ditetapkan bagi umat Katolik oleh Konsili Trente, namun telah dikeluarkan dari beberapa kanon terdahulu, teristimewa di Timur. Penerimaan akan kitab-kitab tersebut di antara umat Kristiani awal tidaklah universal, namun konsili-konsili regional di Barat menerbitkan kanon-kanon resmi yang memasukkan kitab-kitab tersebut sejak abad ke-4 dan ke-5.
More aboutKitab Suci Perjanjian Lama

Carilah Kebijaksanaan dan hanya di temukan oleh orang yang mencarinya

Posted by Unknown on Sunday, November 6, 2011

Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh
Matius 25:1-13
(1) Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. (2) Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. (3) Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, (4) sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. (5) Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. (6) Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! (7) Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. (8) Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. (9) Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. (10) Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. (11) Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! (12) Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. (13) Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."


Carilah kebijaksanaan

Kebijaksaan mengajar orang untuk dapat menempatkan diri dan mengambil sikap dalam segala situasi; bagaimana orang harus mengambil sikap terhadap kegembiraan, kesengsaraan, tugas dan tanggung jawab.

Kebijaksanaan mengajar orang untuk mengambil sikap yang tepat dalam relasi dengan orang lain; bagaimana harus bersikap terhadap orang tua, terhadap teman dan sebagainya.

orang yang mendengarkan nasehat bijak atau mengikuti jalan kebijaksanaan akan sampai pada kebahagiaan hidup yang diimpikan setiap manusia. Dalam injil Mat 25:1-3 Yesus memberikan contoh nilai kebijaksanaan dan bagaimana kebijaksanaan menuntun orang pada jalan yang benar. Lebih dari tiu Yesus menunjukkan bagaimana kebijaksanaan dapat mengantar orang masuk kedalam kerajaan sorga. Karena Allah datang tidak pada waktu yang disangka-sangka, orang yang bijaksana senantiasa siap menyambutNya.

Yesus mengungkap hal ini dalam gambaran lima orang dari seputuh gadis yang menyambut mempelai. Kelima gadis itu tidak hanya membawa pelita, tetapi juga membawa minyak, karena menyadari bahwa mereka tidak mengetahui kapan mempelai datang mereka mempersiapkan diri dengan membawa serta minyak cadangan untuk pelita mereka.

Demikianlah nilai dari sebuah keagungan kebijaksanaan. Setiap orang yang sungguh-sungguh hendak mewujudkan impiannya tentang hidup bahagia diajak untuk mencari jalan kebijaksanaan.

Perikop ini mengingatkan bahwa mencari kebijaksanaan sesungguhnya bukan hal yang sulit apalagi mustahil. setiap orang yang mencarinya akan mendapatkannya.

Orang yang malas kan menjadi miskin,
orang yang suka marah akan terlibat dalam banyak percekcokan
orang yang bijaksana menyesuaikan tingkahlakunya denga aturan dan hukum itu.
Dengan jalan itu ia dapat bebas dari segala kesusahan dan sebaliknya dapat hidup dengan tenteram, aman dan bahagia,
More aboutCarilah Kebijaksanaan dan hanya di temukan oleh orang yang mencarinya

' YA' menjadi ' TIDAK' 'TIDAK' menjadi 'YA'

Posted by Unknown on Tuesday, November 1, 2011

Perumpamaan yang dipaparkan Yesus ini sebenarnya amat sederhana dan biasa-biasa saja. Seorang Ayah mempunyai dua anak laki-laki.anak sulung diminta oleh ayahnya bekerja dikebun anggur. Dengan sopan anak itu menyatakan kesediaannya untuk melaksanakan kehendak ayahnya. Tetapi nyatanya ia tidak melakukannya,Anak bungsu,sebaliknya,nampaknya bandel,bahkan tak tahu adat. "Aku tidak mau" inilah jawabannya kepada ayahnya sendiri.Tetapi nyatanya dialah yang pergi ke kebun anggur untuk bekerja.secara psikologis,kedua anak itu digambarkan dengan jelas sekali. kiranya ceritera Yesus ini seringkali terulang dalam kehidupan rumah tangga yang luar biasa pula.Anak yang 'kurang ajar' secara lahiriah,belum tentu seorang anak yang berwatak tidak baik:anak tahu sopan santun alim dan manis secara lahiriah,belum tentu seringkali dikemudian hari tidak menonjol dalam apa-apa, sedangkan 'anak-anak yang keras,kasar,kurang ajar' waktu muda akhirnya disebut-sebut dalam sejarah,seringkali dengan nada positif. Namun dalam injil ini Yesus bukan menerangkan soal watak kedua anak itu,maksudnya lain,karena dihubungkan oleh Yesus dengan dua kelompok masyarakat yahudi yang bersikap lain-lain terhadap Yohanes pembaptis,dan juga karena perumpamaan ini ditujukan oleh yesus kepada sekelompok orang yang baru saja mempersoalkan sumber kuasa-Nya.

Kata-kata penting :

"Apakah pendapatmu tentang ini?"
pertanyaan ini berciri polemik,artinya menantang pihak lain.jadi,tujuan perumpamaan Yesus ini ialah menantang pihak penguasa Yahudi yang baru saja mempersoalkan kuasa-Nya.
'Kalau sibuk benar dengan mempertanyakan kuasa Ku.kalian memang hli-ahli piir,tetapi adakah kalian ahli berbuat berteori tentang hal-hal suci.terutama kehendak Bapa Surgawi?' yang kedua kata-kata "hari ini" (ayat 28). sama seperti ayah dari perumpamaan demikian pula Allah (yang empunya kerajaan Allah) senantiasa hari ini menghadapkan anak-anaknya dengan suatu tugas. Pemberian tugas itu menuntut dari manusia pengambil keputusan. Keputusan itu secara umum selalu berupa jawaban 'YA atau TIDAK'. Bila pada awalnya keputusan itu berupa TIDAK,maka keputusan itu mungkin maih dapat di ubah menjadi YA.
More about' YA' menjadi ' TIDAK' 'TIDAK' menjadi 'YA'

Andoy dan Sahabatnya

Posted by Unknown on Wednesday, October 19, 2011

Ada seorang anak kecil kelas 4 SD yang selalu mengucap syukur dalam keadaan apapun. Ia tinggal di suatu desa Milaor, Camarines Sur,di Negara Filipina. Setiap hari untuk sampai ke sekolahnya ia harus berjalan kaki melintasi daerah yang tanahnya berbatu dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang. Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, Andoy selalu mampir sebentar ke Gereja untuk berdoa. Tindakannya ini diamati oleh Pdt. Agaton. Karena merasa terharu dengan sikap Andoy yang lugu dan beriman tersebut. Suatu hari ketika Andoy hendak masuk ke Gereja Pdt. Agaton menyapanya.

Bpk. Pdt : "Selamat pagi Andoy, apa kabarmu? Apakah kamu akan ke sekolah?"
Andoy : "Ya, Bapa Pendeta!" balas Andoy sambil tersenyum.
Bpk.Pdt : "Mulai sekarang saya akan membantu dan menemani kamu menyeberangi jalan raya tersebut setiap kali kamu akan menyeberang.
Andoy : Terima kasih, Bapa Pendeta."
Bpk. Pdt : "sekarang apa yang akan kamu lakukan?"
Andoy : "Aku hanya ingin menyapa Tuhan Yesus... sahabatku."

Lalu Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk melewatkan waktunya bersama Tuhan, tapi kemudian Pdt. Agaton bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy.
Andoy mulai berbicara kepada Sahabatnya

Andoy : "Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun teman2ku yang lain melakukannya. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini.Terima kasih buat kue ini Tuhan!. aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini sepatuku yang terakhir..mungkin minggu depan aku harus berjalan tanpa sepatu. Engkau tahu Tuhan sepatu ini akan rusak, tapi tak mengapa..yang terpenting aku tetap dapat pergi ke sekolah.

TuhanKu kata orang-orang kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, karena itu beberapa temanku sudah berhenti sekolah. tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi.

Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Sakit sekali, tetapi aku bersyukur karena masih memiliki seorang ibu. Dan rasa sakit ini pasti akan hilang. Lihatlah lukaku ini Tuhan ??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini bekas lukanya (Andoy memegang bekas lukanya) Tolong jangan marahi Ibuku ya..??? memang dia sedang lelah dan kuatir memikirkan kebutuhan makanan juga biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukulku.

Oh ya..Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, menurutMu apakah dia akan menyukaiku?

Ah..bagaimanapun juga aku tahu bahwa Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak perlu menjadi siapapun untuk menyenangkan hatiMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei.. Tuhan temanku, ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira? Tunggu saja aku punya hadiah untukMu. tapi ini kejutan dan Aku harap Engkau menyukainya.Ooops aku harus pergi sekarang. Selamat siang"

Kemudian Andoy segera berlari keluar dan memanggil Pendeta Agaton.

Andoy : "Pak Pendeta..pa Pendeta..aku sudah selesai berbicara dengan Sahabatku, Tuhan Yesus, skarang anda bisa menemaniku menyeberang jalan!

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah dan bersyukur saat situasi yang sulit terjadi seperti yang dimiliki Andoy.

Saat hari Natal tiba, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Pengelolaan Gereja diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum, mereka selalu menyalahkan segala sesuatu yang diperbuat orang lain.

Hari itu tgl. 25 Desember ketika 4 wanita tua tadi sedang berada di gereja tiba-tiba masuklah Andoy dan hendak menyapa Sahabatnya.

Andoy: "Halo Tuhan..Aku ...'
4 Wanita : "Kurang ajar kamu bocah !!! Apakah matamu tidak melihat kami sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"

Andoy begitu terkejut, karena tidak pernah ia diusir oleh Pdt.Agaton.

Andoy: "Dimana Bapa Pendeta? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya.. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Sahabatku, hari ini adalah hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya ."

Ketika Andoy hendak mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerah bajunya dan mendorongnya keluar. Andoy sedih, bigung dan setelah berpikir sebentar ia tidak mempunyai pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya tersebut.

Di situ ada sebuah tikungan yang tidak terlihat pandangan, sebuah bus melaju dengan kencang dan Andoy mulai menyeberang sambil melindungi hadiah tadi di dalam bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tadi. Tiba-tiba brakkk ... (terdengar bunyi gaduh dan bus tadi berhenti mendadak) Apa yang terjadi? ternyata karena tidak bisa menghindari bus besar tadi Andoy tertabrak dan tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh Andoy yang sudah tak bernyawa.

Sedih...Saat itu entah darimana munculnya tiba-tiba datang seorang pria berjubah putih dengan wajah yang lembut namun penuh dengan air mata, ia memeluk tubuh Andoy dan menangis.

Orang-orangpun heran, mereka penasaran lalu bertanya;

Orang-orang : " Maaf Tuan, apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya ?"

Dengan hati yang berduka ia segera berdiri dan berkata : "Anak ini namanya Andoy, Dia adalah sahabatku."

Lalu diambilnya bungkusan hadiah dari dalam baju Andoy dan menaruh didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh Andoy. Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...

Malam itu, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy. Ketika Pdt. Agaton bertemu dengan orangtua Andoy ia bertanya; "Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?" Ibu Andoy menjawab sambil menghapus airmatanya: "Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." Pdt. Agaton bertanya lagi: "Apa katanya ?"

‎"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sedih, sepertinya Dia mengenal Andoy dengan baik. Tetapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia membelai rambut Andoy dan mencium keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu" Jawab ayah Andoy.

Pdt.Agaton ; "Apa yang dikatakannya ?"

Ayah Andoy menjawab; " Dia berkata Terima kasih buat kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu.engkau akan bersamaku." Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya, ketika Dia meninggalkan kami ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi Pak Pendeta tolonglah katakan siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu? anda pasti mengenalnya karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali hari ini saat puteraku meninggal¡¨

Tiba-tiba air mata Pendeta Agaton menetes dipipinya, dengan lutut gemetar Pdt. Agaton berbisik, "Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa.. kecuali dengan Tuhan Yesus."

Tahukah anda dimana Andoy berada sekarang? Ya ia berada di sorga bersama Tuhan Yesus. Inginkah kita sekalian juga ... berada di sorga nanti ? Ya kita semua menginginkannya.

Andoy memiliki hati yang selalu bersyukur. Walaupun situasi hidup yang dialaminya sulit tetapi ia selalu bergembira karena ia tahu Tuhan Yesus sahabatnya selalu mengasihi dia. Melalui peristiwa tabrakan tadi Tuhan Yesus datang menjemputnya ke sorga.
More aboutAndoy dan Sahabatnya

BAB II. KELUHURANKU SEBAGAI CITRA ALLAH

Posted by Unang76 on Friday, October 14, 2011

Pribadi kita sebagai manusia yang berharga, kita diciptakan Allah sebagai citra-Nya. Sepantasnyalah kita setiap manusia saling menghormati dan menghargai, walaupun ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Dalam perbedaan itu manusia diajak untuk menyadari bahwa setiap pribadi mempunyai keutuhan, tidak hanya secara fisik, tetapi juga rohani. Setiap manusia mempunyai pikiran, perasaan, kehendak, dan tindakan, segalanya tak hanya bersifat fisik dan mekanis, tetapi didasari olah jiwa yang membuat manusia berperasaan dan berkehendak, keluhuran martabat inilah yang seharusnya menyadarkan kita untuk selalu mengembangkan dan mempersembahkan segala yang telah dikaruniakan Allah kepada kita dengan sebaik mungkin.

A. Semua Manusia Secitra

Pribadi manusia merupajan pribadi yang secitra dengan Allah. Allah menganugerahkan berkat pada setiap pribadi tanpa terkecuali, walaupun dengan keterbatasan masing-masing. Semua manusia adalah satu saudara dan luhur adanya.

1. Semua Manusia Sesama dan Saudara dalam Allah.

Kita semua adalah pribadi manusia yang diciptakan Allah. Setiap dari kita adalah pribadi yang paling luhur, menjadi berkat bagi sesame. Dalam Kitab Nabi Yeremia dikatakan, “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa” (Yer 1:5). Dengan demikian dapat dikatakan lewat kutipan teks tersebut mau mengatakan betapa Allah telah memberikan karunia keluhuran bagi setiap pribadi. Anugerah yang diberikan sebelum kita di lahirkan di dunia. Anugerah, bahwa kita semua berarti dan dipilih oleh Allah dalam situasi apapun, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kita miliki.

Dalam kekurangan dan kelebihan itu baik secara fisik, tetaplah merupakan pribadi yang bermartabat. Martabat itu tentu bukan diukur dari segi badan dan lahiriah, tetapi dari siapakan diri kita sebenarnya, yaitu pribadi yang telah diciptakan Allah sesuai dengan citra-Nya (seturut gambar dan rupa-Nya). Citra Allah menunjukkan bahwa kita sebagai makhluk ciptaan yang paling mulia, kita menyerupai Allah (bdk. Mzm 8:5). Citra itu pancaran. Manusia mencerminkan atau merupakan pancaran dari Allah. Artinya, bahwa di dalam martabat setiap pribadi manusia, dapat dilihat gambaran dan pantulan rupa Allah. Semua pribadi manusia tercipta baik adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, manusia tetap manusia yang bermartabat. Dalam diri setiap pribadi, kita percaya ada pancaran kebaikan-kebaikan Allah.

Dan karena kita semua adalah citra Allah, maka kita harus menghargai sesame manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan baik secara fisik-lahiriahnya dan sifat-sifatnya, kita berkewajiban menjada dan mengembangkan martabat. Mengembangkan kebaikan-kebaikan dan segala sesuatu yang kita lakukan supaya bermanfaat bagi sesame kita, apapun bentuknya. Karena semua manusia sesame dan saudara dalam Allah.

2. Sikap dan Tindakan Manghargai Sesama

Manusia adalah citra Allah, dalam konteks hidup sekarang, kita banyak melihat berbagai peristiwa hidup yang terkadang berjalan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Lewat media massa kita banyak melihat peristiwa-peristiwa kekerasan yang sangat memprihatinkan, manusia tidak dihargai martabatnya. Konflik kepentingan yang terkadang tidak lepas dari isu SARA muncul begitu banyak di wilayah Indonesia, mulai dari Ambon sampai Papua. Tidak ketinggalah tindakan terorisme, yang merenggut nyawa tidak sedikit. Martabat manusia seakan menjadi sebuah barang mainan yang dapat dipermainkan seenaknya.

Ada beberapa sebab yang dapat memunculkan konflik. Salah satu sebab munculnya konflik adalah perbedaan, perbedaan yang dibawa setiap individu dalam suatu interaksi bersama orang lain. Sebab lain adalah perasaan terancam, orang atau golongan yang merasa teracam akan cenderung bersikap fanatik, misalnya munculnya isu Kristenisasi atau Islamisasi dapat membuat kedua kelompok bersikap fanatik.

Banyak cara telah dilakukan demi perdamaian. Dialog menjadi tema utama dalam setiap penyelesaian konflik. Yang diharapkan bahwa dialog bukan semata-mata pertemuan dua kelompok atau lebih, melainkan tindakan nyata dan konkret demi terciptanya perdamaian. Jika cara berfikir kita hanya sebatas, bahwa orang lain adalah “obyek”, maka orang lain dipandang selalu sebagai “yang lain”. Jika demikian, maka yang terjadi adalah bahwa kita selalu menolak keberadaan pribadi orang lain sebagai seseorang yang berharga dan sederajat dengan kita. Sehingga kita melihat orang lain lebih rendah, tidak bermarabat, tidak bermoral dan sebagainya. Dampak dari sikap ini adalah kekerasan, pembunuhan, bahkan penghancuran kelompok tertentu. Kekerasan yang terjadi ini sebenarnya dilatarbelakangi atas proses berfikir yang sempit, yaitu bagaimana manusia memandang sesame sebagai hubungan subyek dan obyek.

Melalui konflik, seharusnya kita disadarkan betapa pentingnya kita saling mengoreksi diri, betapa masih banyak kekurangan yang ada dalam diri kita berhubungan dengan orang lain. Keterbukaan hati untuk saling memahami, menjadi titik awal bagaimana sebuah kedewasaan dibangun. Membangun sikap positif dalam berkomunikasi dengan orang lain, menghormati dan menghargai orang lain secara tulus memungkinkan kesalahpahaman dan konflik dapat dihindari. Bersikap dan berfikir positif terhadap orang lain mempunyai unsur-unsur, diantaranya kesediaan mendengarkan, menghargai pendapat, dan melibatkan diri (berempati). Dengan ini orang akan memiliki harga diri sehingga akan membantu menciptakan komunikasi yang bermakna dan mendalam. Sikap ini perlu diperkuat dengan cara pandang kita untuk menjauhkan diri dari sikap yang berlebihan. Menghargai kemajemukan dengan berfikir dan bersikap terbuka atau inklusif.

Dalam Kitab Suci digambarkan dengan jelas bagaimana manusia yang diciptakan secitra dan segambar dengan Allah itu diharapkan mampu memancarkan kasih Allah kepada sesama.

a. Kesetaraan martabat, setiap manusia memiliki kesataraan martabat dan hak asasi dihadapan Allah. Manusia diciptakan sebagai “Citra Allah” (Kej 1:27), atau “Gambaran Allah yang tak kelihatan (Kol 1:15), yang dipanggil untuk menjadi “Anak Allah” (Yoh 3:1-2)

b. Pluralisme atau kemajemukan adalah suatu kenyataan. Perbedaan yang ada sebagai salah satu jalan untuk menyempurnakan satu sama lain. Seperti halnya tubuh, banyak anggota tetapi satu tubuh. Beberapa talenta, kurnia dan panggilan, tetapi satu rekan sekerja Allah (1Kor 1:10 ; Rom 12)

c. Ada perbedaan, dapat membantu orang untuk mawar diri, sehingga tidak mudah untuk menghakimi atau mengadili orang lain. Serahkan penghakiman itu pada Allah. Hendaknya kita suka mengampuni orang lain, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kita (Mat 7:1-5; Luk 6:37-42; Ef 4:32)

d. Hukum cinta kasih, adalah dasar utama mengapa kita harus toleran kepada sesama. Cinta berarti menerima orang lain apa adanya sesuai dengan identitasnya yang berbeda atau justru karena identitasnya yang berbeda. Yesus mengajarkan kita untuk saling mencintai tanpa syarat. (Luk 10:25-37).

Dengan demikian menjadi jelas, orang diharapkan mampu memancarkan kasih Allah kepada sesame, dengan sikap dan tindakan itu manusia menunjukkan tugasnya yang utama sebagai citra Allah.

3. Upaya Menjaga Keluhuranku Sebagai Manusia.

Hidup kita sebagai manusia merupakan anugerah yang luar biasa yang patut untuk diperjuangkan. Kehidupan demikian besar artinya “Hidup ditandai ciri yang tak terhapuskan, yaitu kebenarannya sendiri, dengan menerima karunia Allah, manusia wajib mempertahankan hidup dalam kebenaran itu yang memang hakiki baginya (EV. Art 48). Perjuangan kita untuk mempertahankan hidup betapa hakikinya kehidupan ini, menjadi tonggak yang tak pernah ada habisnya.

Kalau kita melihat perjalanan sejarah, muncul begitu banyak persoalan yang menghancurkan harkat dan martabat serta keluhuran manusia, di satu sisi. Banyak orang yang berjuang untuk mengatasi ancaman tersebut. Ketidakadilan dan penindasar harkat manusia terjadi, disitulah muncul perlawanan. Kita lihat peristiwa di Amerika Latin, terjadi penindasan terhadap kaum miskin, oleh para tuan tanah dan penguasa. Di mana peristiwa tersebut melahirkan pengorbanan Uskup Oscar Romero dan beberapa Jesuit dan perempuan. Peristiwa ini melahirkan refleksi yang mendalam betapa perjuangan mempertahankan keadilan menuai tantangan yang begitu besar, butuh pengorbanan. Mahatma Gandhi, mengusahakan sebuah gerakan “ahimsa”, betapa melalui kekerasan yang begitu besar, kelembutan dan cinta damai menjadi bagian perjuangan yang harus diangkat. Bunda Teresa dari Kalkuta, memberikan tangannya dalam mengabdikan diri kepada kehidupan, kepad mereka yang miskin dan tersingkir, untuk mengangkat mereka supaya bermartabat seperti manusia yang lainnya.

Kehidupan adalah milik Allah sebagai sumber segala kehidupan. Allah senantiasa berbelas kasih kepada manusia untuk mengangkat manusia ke dalam kemuliaan. Dan setiap orang menurut kodratnya memiliki hak hidup, hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak, aman, dan damai, tempat tinggal yang nyaman. Hak untuk tumbuh dan berkembang secara penuh, memperolah keadilan dan cinta, perlindungan dan segala sesuatu yang membuat sesorang merasa terlindungi. Setiap orang memiliki kesetaraan martabat dan hak asasi di hadapan Allah. Manusia diciptakan sebagai “citra Allah” (Kej 1:27).

More aboutBAB II. KELUHURANKU SEBAGAI CITRA ALLAH

BAB I. PRIBADI YANG UNIK

Posted by Unang76

Secara jasmani, masa remaja adalah masa dimana tubuh berkembang sangat indah dan mengagumkan. Dalam badan yang indah itu terdapat kekayaan rohani yang sangat potensial seperti: kemampuan menari, bernyanyi, tertawa, berkspresi, cita-cita dan memiliki kehendak yang sangat bebas. manusia juga memiliki pengalaman-pengalaman baru yang sangat berharga baik pengalaman menyenangkan maupun yang menyedihkan dan menantang. Manusia adalah mahluk hidup yang sangat istimewa. Pada waktu menciptakan manusia, Tuhan merencanakan dan menciptakannya menurut gambar dan rupa Dia, menurut citraNya (kej 1:26), dan pada waktu menciptakan manusia Tuhan bekerja dengan istimewa, Tuhan membentuk debu dan tanah dan menghembuskan nafas kedalam hidungnya (kej 2:7)

A. Aku Bebeda dengan Orang Lain.

Pada setiap pribadi manusia, selalu ada kekuatan dan keterbatasan. Kedua hal itu sering dipengaruhi oleh sikap dan karakter pribadi yang tumbuh dan berkembang karena lingkungan dan pendidikan. Sementara itu, kita telah memiliki kodrat fisik seperti yang sekarang kita punyai. Begitu juga, kita telah dianugerahi kemampuan, bakat-bakat, sifat dan sebagainya. Segala kemampuan, bakat, dan sifat yang kita miliki tersebut masih dapat kita kembangkan menjadi lebih optimal.

Saya Pribadi yang unikPerhatikan kutipan berikut ini: Kejadian 1:26. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” 1:29. Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. 1:31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

Pernahkah kamu berfikir. Adakah orang kembar yang benar-benar sama? meski body dan fisiknya hampir sama, tetapi sifat dan kebiasaan serta kegemaran mereka pasti berbeda. Bagaimana dengan kloning? Kloning adalah pengembangbiakkan species dengan menggunakan DNA tentulah yang menghasilkan sel baru yang mempunyai sifat mirip dengan induknya. Pada tahun 1997, dunia dikejutkan dengan pengumuman biri-biri ”selebritis” Dolly. Mirip di sini bukan berarti sama persis, Dolly tetap berbeda dengan induknya. Kloning di dunia pertanian dikenal sebagai pembiakan vegetatif, ada 2 cara yaitu dengan stek dan cangkok. Tanaman yang dihasilkan dari stek dan cangkok akan mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Misal anda mencangkok rambutan unggul, maka tanaman hasil cangkokan akan mempunyai rasa buah yang sama dengan induknya. Hal ini berbeda dengan perbanyakan dengan biji. Rambutan yang anda makan kemudian bijinya anda tanam maka kelak rasa buahnya belum tentu akan semanis induknya, banyak sekali faktor yang mempengaruhinya utamanya adalah genetis ke dua induk tetuanya. Dari uraian di atas untuk binatang dan tumbuhan walaupun secara kloning pun ada penyimpangan sifat. Hal ini berarti manusia adalah unik, tidak ada yang sama antara satu dengan yang lain.

Manusia merupakan ciptaan Allah yang bergitu istimewa dan unik. Beberapa alas an mengapa manusia disebut ciptaan yang unik : 1) waktu menciptakan manusia, Allah merencanakan dan menciptakan menurut gambar dan rupa-Nya, menurut citra-Nya (Kej. 1:26). 2) waktu menciptakan manusia, Allah bekerja secara istimewa, membentuk manusia dari debu dan tanah dan menghembuskan nafat hidup dalam hidungnya (Kej 2:7). 3) segala sesuatu termasuk taman Firdaus diserahkan untuk umat manusia (Kej 1:26).

Dengan demikian manusia yang merupakan ciptaan Allah yang sangat indah dan unik, perlu kita sadari akan keistimewaan dan keagungan ini.

1. Kelebihan dan kekuranganku

Sebagai pribadi, kita selalu mempunyai kekuatan dan keterbatasan, kekurangan dan kelebihan. Tidak pernah ada di dunia ini, manusia yang sempurna tanpa keterbatasan. Manusia yang paling kuat sekalipun, pasti mempunyai kelemahan dan keterbatasan. Sebaliknya sekecil apapun kekurangan dan keterbatasan kita selalu ada kekuatan dibaliknya. Meskipun pribadi kita tidak sempurna, namun pasti ada keunikan didalamnya. Ingatkah atau pernahkan mendengar syair lagu dari grup D’Masiv yang berjudul “Jangan Menyerah” ? beberapa potong syair mengatakan demikian Tak ada manusia, yang terlahir sempurna, Jangan kau sesali segala yang telah terjadi…….. dan pada bagian reff Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetapi jalani hidup ini, melakukan yang terbaik.

Ada yang menarik dari lagu tersebut, dimana kemunculan lagu ini untuk menghibur anak-anak yang menderita tumor dan anak-anak dewasa yang menggantungkan hidup di jalanan. Sang penulis terinspirasi oleh seorang anak bernama Restu yang terkena penyakit kanker namun masih tetap berjuang untuk hidup. Sebenarnya masih banyak kisah lain yang dapat membantu kita untuk menyadari kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri kita. Sebagai contoh, Louis Braille, yang dalam keterbatasannya dapat memberikan warisan hidup yang terbaik dan berprestasi melebihi anak normal, warisan yang berharga bagi mereka yang buta, dengan mengembangkan tulisan “Braille” yang memampukan penderita tunanetra dapat menulis dan membaca.

Kini Einstein terkenal karena teori relativitas khusus dan relativitas umumAlbert Einstein: Ia baru bias bicara setelah menginjak usia 4 tahun, namun ternyata ia memiliki talenta yang luar biasa. Kini Einstein terkenal karena teori relativitas khusus dan relativitas umum. 1921 ia menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika “untuk pelayanan kepada Theoretical Physics, dan khususnya untuk penemuan hukum efek fotolistrik.” Einstein menerbitkan lebih dari 300 ilmiah dan lebih dari 150 karya non-ilmiah. Dia sering dianggap sebagai bapak fisika modern.

Selama ini mungkin, kita belum menyadari kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri kita. Kelebihan itu dapat dilihat dari segi fisik, bakat, atau ketrampilan serta sifat-sifat yang dimiliki, ketampanan, kecantikan, pintar, jujur, tegas, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan kekurangan yang kita miliki, pendek, hitem, kurang mudah bergaul, minder, tertutup, dan sebagainya. Sering kita sadari, bahwa kelebihan membawa kita mempunyai rasa percaya diri, tetapi kekurangan kita menyebabkan rasa minder, atau rendah diri. Yang terkadang menyebabkan hubungan pribadi kita dengan orang lain terganggu. Maka perlu disadari apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan kita.

Menggunakan dan mengembangkan kekuranan dan kelebihan sebagaimana mestinya adalah panggilan dan tuntutan Kristiani. Menerima kehendak Tuhan berarti menerima bimbingannya, karena Dia akan mengantar kita setapak demi setapak melalui keadaan konkrit diri kita dan lingkungan kita menuju ke keselamatan. itu semua akan terjadi sejauh kita menerima dan melaksanakan kehendakaNya.

2. Sikap dan Karakter Pribadiku

Setiap pribadi manusia mempunyai keunikan masing-masing karena prilaku seseorang selalu dibentuk oleh dua hal: sikap dan karakter pribadi. Sikap dapat dimengerti sebagai keadaan batin yang mengandung pendirian dan keyakinan terhadap seseorang ataupun sesuatu, yang terungkap secara lahir dalam kata-kata serta tingkah laku. Sikap tidak dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan hidupnya. Sikap inilah yang memperngaruhi karakter pribadi seseorang. Sikap dan karakter yang kita miliki dipengaruhi oleh banyak hal. Lingkungan tempat tinggal kita, pendidikan di dalam keluarga, pendidikan formal yang kita peroleh, media informasi dan perkembangan kepribadian kita. Maka tidak akan pernah ada dua manusia yang sama persis di dunia ini. Walaupun dilahirkan kembar identik. Pasti keduanya mempunyai sifat dan karakter yang berbeda, meraka tumbuh dan berkembang dari lingkungan dan kepribadian yang mempengaruhi mereka. Manusia yang satu dengan manusia yang lainnya tidak akan pernah dapat disamakan. Setiap orang mempunyai pribadi yang unik, karena perasaan, pengalaman, pendidikan, dan lingkungan yang selama ini mempengaruhinya. Sifat dan karekter tidak dibangun secara instan atau cepat, melainkan melalui proses yang panjang dan bertahap. Oleh karena itu, kita sebagai manusia merupakan pribadi yang unik. Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari sepanjang perkembangan hidupnya, sikap inilah yang mempengaruhi karakter pribadi seseorang.

Pertanyaannya, kenalkan kita dengan sikap dan karakter pribadi kita sendiri? Untuk mengenalnya kita perlu mempertajam kesadaran diri kita, karena kesadaran diri kita menjadi sesuatu yang penting, agar kita mampu memahami orang lain. Bahkan kesadaran diri merupakan pintu untuk mengenal apa sajakah sebenarnya kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita. Dengan kesadaran yang tinggi, maka kita tidak ragu-ragu dalam bertindak. Kesadaran diri apabila diaktualkan secara optimal, akan menghasilkan kebiasaan yang efektif, menjadikan kita pribadi yang proaktif: mengambil segala keputusan dan bertindak atas kesadaran pribadi kita secara mandiri dan dewasa. Kesadaran merupakan anugerah yang kita mikili dan tidak ada pada ciptaan Allah yang lain. Kesadaran yang kita miliki ini menjadi sesuatu yang unik dan tiada duanya. Kesadaran menempatkan diri kita sesuai dengan apa yang kita yakini. Oleh karena itu, kesadaran menjadikan kita mampu mengarahkan sikap dan karakter kita sebaik mungkin bagi perkembangan pribadi kita dan orang lain.

3. Saya diciptakan sebagai Citra Allah.

Dalam teks Kitab Suci, bahwa manusia diciptakan Allah menurut gambar dan citra-Nya, seperti dalam teks Kejadian 1:26-31. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” 1:29. Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. 1:31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

Dari teks Kitab Suci diatas nampaknya jelas bahwa manusia diciptakan menurut gambaran dan citraNya. Hanya kepada manusia diberi kemampuan untuk menata, melestarikan, mengembangkan, dan menggunakannya secara bertanggung jawab.

1. Kemampuan Akal budi.

Dengan akal budi kita dapat: a) mengerti dan menyadari diri sendiri, manusia mengerti dan sadar bahwa ia sedang berbuat sesuatu. Ia dapat merefleksikan kembali apa yang ia buat. Hanya manusia yang dapat berbuat demikian, binatang tidak. b) Mengerti dan menyadari apa di luar dirinya, manusia dapat menyadari bahwa ada ada dan ada hujan. artinya bahwa manusia dapat menghubungkan 2 variabel yang berhubungan. c) Manusia dapat mengembangkan dirinya, dan dapat membuat sejarah serta riwayat hidupnya, manusia dapat bertanya dan member jawaban sehingga ia dapat menentukan arah hidupnya. d) Manusia dapat membangun hubungan yang khas dengan sesama, manusia dapat bertemu dan mengalami kebersamaan dan persahabatan.

2. Kemampuan Kehendak Bebas.

Kehendak bebas, berarti kemapuan untuk bertindak dengan tidak ada paksaan. a) Dengan kehendak bebas manusia dapat bertindak dan melakukan segala sesuatu dengan sengaja. b) Dengan kehendak bebas manusia dapat melakukan suatu tindakan dan perbuatan moral. Sebab hanya manusia yang dapat bertindak secara tahu dan mau, manusia mempunyai kewajiban-kewajiban moral, dan kewajiban moral dibisikan oleh hati nurani kita masing-masing. c) Dengan kehendak bebas manusia dapat bertindak secara bertanggungjawab.

3. Kemampuan menguasai. Tuhan menyerahkan alam lingkungan ini kepada manusia untuk dikuasainya, manusia bukannya menguasai ala mini secara sewenang-wenang, tetapi harus bertanggung jawab. Kita harus menjadi rekan kerja Tuhan untuk mengembangkan alam dan lingkungan ini sebaik mungkin. Dengan adanya kemampuan tersebut, kiranya jelas bahwa manusia adalah mahluk pribadi yang unik. manusia adalah mahluk yang bermartabat dan berkepribadian.

Dari segala ciptaan yang kelihatan, hanya manusia itu “mampu mengenal dan mencintai Penciptanya” (GS 12,3): ialah “yang di dunia merupakan satu-satunya makhluk, yang Allah kehendaki demi dirinya sendiri” (GS 24,3): hanya dialah yang dipanggil, supaya dalam pengertian dan cinta mengambil bagian dalam kehidupan Allah. Ia diciptakan untuk tujuan ini, dan itulah dasar utama bagi martabatnya:

“Apakah alasannya, maka Engkau meninggikan manusia ke martabat yang begitu mulia? Cinta yang tidak ternilai, yang dengannya Engkau memandang makhluk-Mu dalam diri-Mu sendiri dan jatuh cinta kepadanya, sebab Engkau menciptakannya karena cinta, karena cinta Engkau memberi kepadanya satu kodrat, yang dapat merasakan kegembiraan pada diri-Mu, harta abadi” (Katarina dari Siena, dial. 4,13).

B. Jati Diriku sebagai Laki-laki dan Perempuan

Selain sikap dan karakter, yang perlu kita pahami pula adalah jati diri kita sebagai laki-laki dan perempuan, yang mempunyai kodrat fisik dan kecenderungan-kecenderungan perasaan dan pemikiran yang berbeda. Di mana perbedaan yang terjadi bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk saling melengkapi dan disyukuri sebagai karunia yang luar biasa dari Allah.

1. Ciri Khas Laki-laki dan Perempuan

Kita diciptakan Allah dalam dua kodrat yang berbeda, sebagai seorang laki-laki dan perempuan. Dua kodrat ini mempunyai perbedaan satu sama lain. Perbedaan kodrat ini yang terkadang membawa pertentangan, tetapi juga merupakan keajaiban yang luar biasa. Dalam kisah penciptaan betapa indahnya Allah menciptakan kita semua, laki-laki maupun perempuan. Kita adalah pribadi yang telah diciptakan Allah dengan baik adanya untuk saling mengisi dunia ini. (Kej 1:26-31). Perbedaan-perbedaan yang ada tentunya didasari oleh apa yang kodrati, yaitu perbedaan fisik yang memang sudah tergariskan sejak lahir secara genetic. Kita menyadari, bahwa perbedaan laki-laki dan perempuan secara kodrati mempunyai kekhasan yang tidak terbantahkan. Perbedaan itu jelan merupakan perbedaan secara biologis yang dipengaruhi oleh hormone dominan yang berbeda, pada rambut, mata, pipi, mulut, leher, dada, pinggul, dan betis. Yang menunjukkan halus pada perempuan dan kekar pada laki-laki, dan perbedaan yang menjadikan sungguh berbeda laki-laki sungguh laki-laki dan perempuan sungguh perempuan adalah organ kelamin. Dan secara khusus perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan dapat dipelajari dalam pelajaran biologi.

Perbedaan fisik-biologis inilah yang menjadi penanda yang khas, antara laki-laki dan perempuan. Tentu perbedaan fisik juga sering kali membawa perbedaan psikologis atau sikap dan perasaan dalam bertindak. Sehingga perbedaan laku-laki dan perempuan bukan sekedar perbedaan jasmaniah saja tetapi juga menyangkut hal-hal kejiwaan. Kita dapat melihat perbedaan laki-laki dan perempuan berkaitan dengan cara berfikir, cara merasa, cara bertindak, serta cara memandang hidup dan kehidupan. Tentu pada beberapa hal merupakan kecenderungan yang sering kali tidak dapat menjadi sebuah ketetapan yang pasti dan akurat, hal ini hanya merupakan gejala umum.

Topik


Laki-laki


Perempuan

Cara Berfikir


Lebih teoritis dan abstrak, lebih “dari luar”, lebih obyektif dan lebih berkepala dingin.

Artinya dapat mengambil jarak dgn obyek pikirannya. Oleh sebab itu laki-laki tidak mudah terharu dan tidak cepat terpengaruh.

Lebih berfikir hal-hal yang global dan berjangkauan jauh kedepan

Cenderung berfikir masa depan dan global. Laki-laki suka perfikir tttng cita-cita masa depan dan kariernya u/ dapat berkembang demi kesejahteraan keluarga.

Cenderung berfikir untuk dirinya sendiri, berfikir kedalam, lebih bersifat egosentris.


Lebih intuitif dan konkret, lebih “dari dalam” lebih diperngaruhi oleh unsur-unsur subyektif.

Artinya ada kecenderungan menghubungkan kejadian demi kejadian dengan dirinya sendiri. Ia sulit mengambil jarak dengan obyek pikirannya, mudah tersentuh dan seolah-olah terlibat di dalamnya.

Lebih berfikir hal-hal kecil dan bersifat rutin sehari-hari.

Cenderung berorientasi pada masa kini dan saat ini. Semua kebutuhan hidup sehari-hari.

Cenderung berfikir keluar dari dirinya sendiri, memperhatikan orang lain. Memikirkan orang tuanya, adiknya dll.

Cara Merasa


Perasaan laki-laki cenderung tekendali, lebih mudah mengendalikn perasaan, karena daya fikir yang lebih obyektif. Tetapi mudah emosi atau marah, walau cepat tenang kembali, mudah jatuh cinta pada pandangan pertama, tetapi juga mudah melupakannya, mudah berjanji tapi mudah juga melupakannya, oleh karena itu laki-laki lebih mudah mengungkapkan perasaannya.


Perasaan perempuan lebih mudah bergetar, mudah menjalar dari satu soal ke soal yang lain. Ia dapat melupakan inti persoalan dan tenggelam dalam detail perasaan keterharuan yang berlarut-larut. Perempuan mudah tersentuh atau terbuka hatinya, maka ia tidak mudah melupakan.

Cara memahami rangsangan seksual


Lebih mudah terangsang pada hal-hal lahirian, yang dapat dilihat secara fisik,

Rangsangan sesksual laki-laki bersifat lebih cepat dan tiba-tiba, tetapi juga cepat hilang.

Rangsangan laki-laki lebih khusus cenderung pada organ seksual


Lebih mudah terangsang pada hal-hal yang bersifat perasaan. Pada segi batianiah.

Rangsangan seksual pada perempuan akan bangkit separa perlahan, tetapi juga hilang secara perlahan.

Rangsangan perempuan hamper terdapat pada seluruh anggota tubuhnya.

Cara Berfikir dan bertindak


Tindakan laki-laki biasanya lebih bersifat aktif dan agresif.


Tindakan perempuan bisasanya lebih bersifat aktif tapi adaptif. Perempuan lebih menerima dan memelihara.

2. Peranan Laki-laki dan Perempuan dalam Kodratnya.

Kondrat yang berbeda, kecenderungan rasa perasaan dan cara bertindak yang berbeda, membuka perbedaan pula dalam beberapa peranan. Peranan inilah yang pada akhirnya membawa kepada tugas-tugas pokok yang dikembangkan antara laki-laki dan perempuan. Namun tugas pokok ini sering membuat terjadinya perbedaan status antara laki-laki dan perempuan yang kadang tidak adil. Kita perlu menyadari bersama, diera tumbuhnya kesadaran emansipasi perempuan, ada hal tertentu atas perasaan atau tugas pokok antara laki-laki dan perempuan yang berbeda, tetapi jangan dilihat sebagai sesuatu yang tidak bisa dilakukan bersama.

Kita secara umum dapat melihat peranan dan tugas pokok apa yang sering membedakan antara laki-laki dan perempian dalam kehidupan ini. Peranan dan tugas pokok muncul karena perbedaan jasmani yang secara kodrati ada, bagian tubuh, termasuk struktur dan fungsi organ serta kekayaan psikologisnya. Namun perbedaan ini bukan merintangi kita untuk saling menguasai satu dengan yang lain. Yang biasanya membedakan laki-laki dan perempuan secara psikologis adalah

Laki-laki


Perempuan

Melindungi dan Menyejahterakan

Dengan kekokohan tubuhnya dan keperkasaan jiwanya, laki-laki dituntut untuk melindungi, termasuk melindungi kaum perempuan. Kekuaran dan keperkasaannya bukan untuk merusak, tetapi untuk melindungi dan menyejahterakan.

Menjadi “Ayah” yang memberi benih kehidupan

Setiap laki-laki disiapkan untuk mejadi seorang ayah. Sebagai ayah, ia member benih kehidupan. Ia “menciptakan” keturunan. Ia laksana langit dan air hujan yang jatuh kebumi menumbuhkan berbagai jenis kehidupan.

Menjadi Kekasih dan Partner.

Secara biologis dan psikologis, manusia diciptakan untuk saling melengkapi. Laki-laki diciptakan untuk menjadi teman, partner dan kekasih bagi perempuan. Hal ini sudah menjadi tuntutan kodrat. Maka setiap laki-laki harus dapat menjadi partner dan kekasih bagi perempuan, menjadi seorang suami yang baik bagi istrinya dan menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya.


Menciptakan keindahan dan keharmonisan

Dengan sosok tubuhnya yang indah dan halus, jiwa teduh dan damai, kehadiran perempuan harus dapat memberikan sentuhan indah, harmonis, tenang, dan damai. Kehalusan dan kelembutan perilaku, dan tutur kata yang baik dapat menjadikan suasana keluarga damai, indah dan tenang, sehingga orang merasa betah untuk tinggal dirumah.

Menerima, Mengandung, Melahirkan, dan Memelihara

Seluruh bagian tubuh dan struktur organ kelamin seorang perempuan, diciptakan untuk menerima, mengandung, melahirkan dan memelihara. Ia menerima benih yang diberikan oleh laki-laki, mengandung, menyuburkan dan melahirkan manusia baru. Memeliharanya dengan tekun, teliti sabar dan penuh rasa bangga.

Mengasihi tanpa Pamrih.

Cinta seorang laki-laki sering ada pamrihnya, tetapi cinta seorang perempuan/istri, ibu sering tanpa pamrih.

Sebagai perempuan/istri/ibu, ia menghembuskan udara kasih dalam keluarga. Dari seluruh dirinya terpancar kasih. Sang istri/ibu sungguh memberikan nafas kasih yang dapat mengubah sebuah rumah sederhana menjadi surge.

Tuhan menciptakan kita manusia, laki-laki dan perempuan. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki sifat-sifat biologis dan kejiwaan jang khas. Perbedaan laki-laki dan perempuan merupakan keindahan ciptaan, yang keduanya saling membutuhkan untuk mewujudkan karya keselamatan Allah. Perempuan memiliki kelebihannya sendiri, demikian juga dengan laki-laki. Allah menghendaki manusia, baik laki-laki dan perempuan, saling menghargai, saling membantu, dan saling melengkapi, karena laki-laki dan perempuan diciptakan sederajat.

3. Laki-laki dan Perempuan Saling Membutuhkan dan Melengkapi menuju Kesempurnaan Hidup.

Perbedaan kodrat laki-laki dan perempuan bukanlah perbedaan yang kontradiktif, melainkan perbedaan yang seharusnya saling melengkapi. Manusia diciptakan dengan daya tarik untuk dapat mewarnai dunia dengan cinta. Karena daya tarik tersebut, laki-laki dan perempuan saling tertarik dan jatuh cinta. Cinta Allah lah yang menjadi sumbernya. Cinta yang tumbuh dalam diri laki-laki dan perempuan menjadi kehendak Allah, walau terkadang kita sulit untuk mengungkapkan mengapa kita mencintai dan dicintai. Allah sendiri yang seolah-olah menggerakkan kita dan hati kita untuk bertemu dan jatuh cinta.

Lewat Kitab Kejadian, Allah mempercayakan segala alam ciptaan kepada kita. Laki-laki dan perempuan untuk memelihara, menata, dan melestarikan demi kelangsungan kehidupan dan kemuliaan Allah. Allah sendiri telah berkata; “…..berkuasalah atas ikan-ikan di laut, dan burung-burang di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makanannya” (Kej 1:28-29).

Semua itu, tak akan terjadi jika laki-laki dan perempuan tidak dapat menjadi tanda cinta kasih Allah, cinta laki-laki dan perempuan harus menjadi tanda cinta Allah kepada umat-Nya dan cinta Kristus kepada Gereja-Nya. Dalam Perjanjian Lama, cinta antara suami dan istri sering menjadi lambing cinta Allah kepada bangsa Israel. Dalam Perjanjian Baru, cinta suami istri melambangkan cinta Krisus kepada Gereja-Nya (bdk. Ef 5:22-23). Cinta suami istri menjadi symbol dan tanda (sakramen) dari cinta Allah kepada manusia dan cinta Kristus kepada Gereja-Nya. Dengan menjadi tanda cinta Allah dan cinta Kristus, pasangan suami istri telah mewartakan cinta kasih Allah dan cinta Kristus kepada dunia. Kesaksian mereka tentang cinta kasih Allah dan Kristus dapat menjadi terang bagi masyarakat lingkungan agar semakin mengenal Allah.

C. Syukur Atas Keunikan Diriku sebagai laki-laki dan Perempuan

Bersyukur atas keunikan kita, sebagai seorang laki-laki dan perempuan, menjadi sebuah harapan bahwa kita semakin menerima diri kita. Sehingga dengan menyadari panggilan kita baik sebagai laki-laki dan perempuan, kita dapat menghargai laki-laki dan perempuan bukan semata-mata berdasarkan perannya, tetapi lebih sebagai satu ciptaan Allah yang mulia.

1. Menerima dengan Bangga Atas Kodrat Diriku sebagai Laki-laki dan Perempuan

Kita diciptakan Allah dan terlahir kedunia sesuai dengan kodrat kita masing-masing, sebagai seorang laki-laki atau perempuan yang harus kita terima dan kita syukuri. Dalam perkembangan sejarah dan perkembangan situasi social banyak ketimpangan-ketimpangan yang memunculkan perlakuan tidak adil antara kodrat laki-laki dan perempuan, laki-laki lebih dihormati dan mendapatkan tempat dalam status social. Bukan hanya dalam jaman sekarang, tetapi sudah sejak jaman dahulu kaum perempuan diposisikan lebih rendah dari kaum laki-laki, dalam perjalanan sejarah banyak pendapat yang muncul dikalangan tokoh-tokoh dunia tentang perempuan. Contohnya : a) Plato, “Perempuan adalah degradasi laki-laki, seorang laki-laki pengecut pada kelahiran berikutnya akan menjadi perempuan” b) Aristoteles, “Andaikata perempuan punya jiwa, maka jiwa yang dimilikinya tidak sepenuh yang dimiliki laki-laki”, c) Ferdinan Marcos, “saya tidak takut pada siapa pun, juga terhadap wanita, tempat sorang wanita adalah di tempat tidur”.

Hal ini menandakan bahwa kaum perempuan masih dipandang sebagai kaum yang lemah dan rendah, dapat terjadi karena masih kuatnya paham patriartkhi, yang mengajarkan bahwa garis ketentuan anak ditentukan oleh garis dari ayah, maka semua pranata social tentang kehidupan dilatarbelakangi oleh pandangan patriartkhi, seorang ayah menjadi penentu keturunan. Maka dalam proses kehidupan, kaum laki-laki menjadi kelompok masyarakat yang berkuasa, akibatnya, kakuasaan kaum laki-laki menjadi sebuah system yang kuat dan dianggap benar, kekuasaan ini dibangun atas dasar pandangan pasangan laki-laki dan subordinat bagi perempuan, yang juga dapat menciptakan stereotip perempuan di dalam masyarakat, baik itu muncul dalam eksploitasi media maupun tradisi atat adat tertentu.

Bahkan dalam dunia modern sekarang ini, perempuan sering dipatrunkan dan atau dieksploitasu untuk kepentingan yang bersifat ekonomis atau entertainment (kesenangan), sehingga tidak sedikit yang memunculkan tindakan kriminalitas dimana perempuan menjadi korban, mulai dari korban pornografi, pemerkosaan, jual beli manusia, kekerasan, pelecehan seksual, dan sebagainya. Dalam kehidupan social masyarakat, perempuan lebih berperan sebagai pelaksana dan bukan pengambil keputusan, perempuan, sering kali tidak mempunyai kesempatan yang sama dengan kaum laki-laki dalam banyak hal. Perempuan sering mempunyai peran ganda yang begitu berat, perempuan yang bekerja tetap dituntut tanggungjawab atas kesejahteraan dalam keluarga. Tidak jarang muncul diskriminatif dan fanatik, bukan hanya terhadap perempuan tetapi juga terhadap kaum yang lemah.

Dalam perkembangan dunia dewasa ini, kita telah mendengar, menyaksikan, bahkan mempelajari berbagai usaha untuk melawan diskriminatif terhadap perempuan, isu kesetaraan Gender menjadi sebuah wacana yang berkembang. Kesetaraan dan Keadilan Gender, menjadi bagian yang sangat penting dan menjadi sebuah komitmen untuk diperjuangkan. Maka ketika kita melihat hubungan social antara laki-laki dan perempuan, kita perlu menyadari Kesetaraan dan Keadilan Gender, yang menjadi sebuah gerekan emansipasi perempuan untuk mengembalikan martabat perempuan sebagai manusia yang mempunyai hak asasi dan hak kehidupan yang sama dengan laki-laki. Seorang perempuan adalah ciptaan Allah yang mulia, yang mempunyai kedudukan yang sama dengan laki-laki, tidak ada perbedaan status sosial dan budaya antara lakiplaki dan perempuan. Laki-laki dan perampuan adalah mitra yang saling melengkapi satu sama lain. Perbedaan terletak pada kodratnya secara biologis tetapi bukan di dalam martabatnya secara sosial dan dan hokum. Laki-laki dan perempuan merupakan pribadi yang sama, sama-sama ciptaan Allah yang sungguh “amat baik” adanya (Kej 1:31). Laki-laki dan perempuan diciptakan sesuai dengan citra Allah, laki-laki dan perempuan diciptakan untuk saling melengkapi, menyempurnakan, melanjutkan keturunan, mencapai kebahagiaan dan keselamatan hidup.

2. Bersyukur Atas Panggilanku sebagai Laki-laki dan Perempuan

Dalam Kitab mazmur dikatakan, “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dasyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya”. (Maz 139:14).

Dari teks tersebut mau mengatakan, bahwa kita adalah makhluk yang ajaib, unik dan luar biasa, yang telah diciptakan oleh Allah. Kita dilahirkan baik laki-laki atau perempuan mempunyai sesuatu yang luar biasa dari tubuh jasmani kita. Tubuh kita secara biologis merupakan organism yang paling kompleks dan unik di dunia, setiap bagian kita dari yang paling kecil mengungkapkan dan menghadirkan bahwa semuanya diciptaan secara dasyat dan ajaib. Semua keajaiban ini hendaknya kita sadari dan kita syukuri, ada banyak hal dan cara yang dapat kita lakukan untuk mensyukuti kodrat panggilan hidup kita sebagai laki-laki dan perempuan. Wujud syukur yang paling utama adalah menerima diri kita apa adanya.
More aboutBAB I. PRIBADI YANG UNIK